Terbang ke Singapura Lewat Efisiensi Energi

Sunday, March 13, 2011

November 2010 lalu, Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS) ITS kembali menuai prestasi gemilang. PENS yang diwakili oleh Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS) team, berhasil memenangkan Energy Efficiency University Challenge (EEUC) 2010 yang diadakan oleh Schneider Electric Indonesia (SEI).
    
Tim yang ditunggangi oleh tiga mahasiswa jurusan Elektro Industri (ELIN) yaitu Satria Fauzana, Dhimas Pungki Pradana dan Zainal Arifin ini berhasil menyingkirkan 40 tim dari universitas se-Indonesia. Karenanya, mereka berhak untuk mewakili Indonesia pada kompetisi serupa tingkat Asia Tenggara di Singapura, Februari 2011 mendatang.

Perlombaan ini dimulai dengan pengumpulan proposal tentang konsep penghematan energi. "Setelah diseleksi, kami berhasil masuk lima besar," tutur salah satu anggota EEPIS team, Satria Fauzana. Adapun kelima tim finalis EEUC ini berasal dari Universitas Atma Jaya, PENS ITS, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Kristen Petra dan Teknik Elektro ITS.

Selanjutnya lima proposal ini kembali diseleksi oleh tim juri yang beranggotakan perwakilan dari Perusahaan Listrik Negara, SEI dan Energy Management Indonesia (EMI). "Seleksi akhir lima besar terdiri dari presentasi dan demo unit," jelas Kadep PSDM Hima Elin 2009 ini.

EEPIS Team mengusung proposal berjudul Multi Step Scheduling, Smart Room, and Water Recycling. "Menjelaskan tentang konsep pemakaian energi yang irit, dengan cara sederhana," ungkap Satria tentang isi dari proposal mereka. Konsep ini, lanjut satria, sangat mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Satria menjelaskan, konsep yang pertama yaitu multi step scheduling yang menggunakan penjadwalan secara teratur untuk alat yang seharusnya digunakan dan yang belum waktunya digunakan. "Misalnya kalau hanya butuh 30 persen energi kenapa harus memakai 100 persen? tentu sisanya dapat disimpan untuk lain waktu," papar Satria.

Konsep yang kedua adalah smart room sensor. Pada intinya, konsep ini menjelaskan penggunaan energi dengan bantun sensor. Misalnya, kerap dijumpai mahasiswa yang lupa mematikan lampu saat kelas selesai dipakai. "Untuk itu perlu dipasang sensor yang dapat mematikan lampu tersebut secara otomatis," lanjutnya.

Dalam proposal tim yang dibimbing oleh Arman Jaya ST MT ini, dijelaskan ada beberapa sensor yang bisa digunakan. Misalnya saja light sensor yang mendeteksi cahaya dan passive infra red yang mampu mendeteksi keberadaan manusia. "Sensor ini telah digunakan di PENS, pada kipas angin di kelas-kelas dan lampu di Hall PENS," beber mahasiswa asal Gresik ini.

Sedangkan konsep yang terakhir adalah water recycling yang merupakan konsep unggulan. Konsep ini sangat sederhana yaitu memanfaatkan air bekas wudhu yang didaur ulang untuk dapat digunakan kembali. Misalnya saja untuk menyiram tanaman, membersihkan Water Closet (WC) dan beberapa kegunaan lain. "Intinya adalah re-use based," uangkap Satria.

Konsep sederhana inilah yang kembali akan mereka bawa untuk mewakili Indonesia di kompetisi tingkat Asia Tenggara nanti. "Kami tidak akan mengubah konsep, hanya diperhalus, don't change the winning team," candanya.

Satria juga menjelaskan, ada beberapa kendala yang dihadapi timnya untuk menuju Singapura. Salah satunya ada anggota tim yaitu Zainul Arifin yang melaksanakan sidang Tugas Akhir Febuari mendatang. Namun, hal ini tidak menyurutkan anggota tim lainnya untuk terus bersiap diri menuju kompetisi tingkat Asia Tenggara dan berharap untuk mampu melenggang hingga tingkat Asia Pasifik.
Lewat even ini Satria juga berharap, efisiensi energi bisa diterapkan dimana saja. "Sebenarnya konsep efisiesi energi tidaklah revolusioner, namun memperbaiki yang sudah ada dan menerapkannya." tutup Satria.

0 komentar:

Post a Comment

 
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI © 2015 | Divisi Media Informasi Departemen Dalam Negeri 2015/2016