MENGAPA KARTINI...??
Friday, April 20, 2012
Ibu kita Kartini putri sejati, Putri Indonesia harum namanya
Ibu kita Kartini pendekar bangsa, pendekar kaumnya untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini, putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya, bagi Indonesia.....
Kartini bukan perempuan heroik seperti
pahlawan perang Aceh Tjut Nya’ Dien atau Christina Martha Tiahahu yang pada
umur 17 tahun telah mengangkat senjata untuk berperang melawan penjajah
Belanda. Bukankah pahlawan itu identik dengan mereka yang membela negara
di medan perang ? Mestinya simbol pahlawan perempuan itu lebih pantas
disematkan kepada perempuan yang benar-benar berjuang keras mengorbankan jiwa
dan raga mengusir penjajah bukan sosok pendidik semacam Kartini ?
Jangan salah, kita para wanita pada
masa kini dapat berkembang dan maju, salah satunya karena jasa dan perjuangan
dari RA. Kartini. Perjuangan beliau
yang berhasil membuktikan keberadaan seorang wanita yang berkeinginan kuat
untuk terus maju mengikuti perkembangan jaman, mengenyam pendidikan dan
mendapatkan hak yang sama dengan kaum pria, membuat RA. Kartini lebih dikenal sebagai pahlawan EMANSIPASI bagi wanita di Indonesia.
Bagaimana mungkin perempuan
yang tidak mempunyai ijazah jenjang pendidikan apapun, bisa membuat
tulisan-tulisan bernas tentang nasionalisme, politik, humanisme dan feminisme?
Saya yakin tidak banyak perempuan sarjana sekarang ini yang mempunyai cara
berpikir dan kemampuan menuangkan dalam tulisan sekaliber Kartini.
Tetapi Kartini bukanlah sosok wanita yang hanya pasrah dalam hidupnya. Dari
latar keluarganya yang bangsawan, semasa mudanya, RA. Kartini banyak berkenalan
dengan orang-orang Belanda yang memilikipemikiran maju. Dari situlah dia
mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu sehingga mempunyai tekad untuk memajukan
taraf hidup wanita yang pada saat oitu sangatlah tertindas. Membaca surat-surat dalam bukunya “Habis
Terang Terbitlah Terang”, tak ubahnya membaca gagasan perempuan lulusan
S3, bahkan belum tentu semua perempuan dengan jenjang pendidikan tertinggi
sekali pun mempunyai pemikiran semaju dan secerdas Kartini.
0 komentar:
Post a Comment